Wednesday, February 24, 2010

Kecanduan Seks Bukan Penyakit!

Kecanduan Seks Bukan Penyakit! - KECANDUAN seks menjadi bagian perilaku menyimpang yang punya banyak aspek, baik jenis maupun pemicunya. Menyadari seks telah menjadi ambisi berlebihan dalam hidup, menghindarkan seks menjurus pada perilaku menyimpang.

Perselingkuhan Tiger Woods dengan belasan wanita diduga akibat kecanduannya terhadap seks. Dia kini menjalani rehabilitasi seks di beberapa tempat.

Suami model asal Swedia Elin Nordegren ini sebelumnya diketahui menjalani rehabilitasi seks di The Meadows, Arizona, sejak Desember 2009, sebagaimana diberitakan okezone beberapa waktu lalu. Kemudian dia direlokasi untuk menjalani rehabilitasi di pusat pengobatan kecanduan seks Pine Grove/Gentle Pat di Hattiesburg, Missisipi.

Lantas, apa benar kecanduan seks yang dialami pegolf internasional tersebut merupakan sebuah penyakit? ”Terkenal atau tidak, orang yang memiliki kecanduan seks sangat menikmati keasyikannya dengan seks, meskipun konsekuensi negatif yang mereka bawa,” kata Maureen Canning, terapis keluarga pada pusat rehabilitasi Meadows, di Wickenburg, Arizona.

Bagi banyak orang, definisi kecanduan seks adalah cara pelakunya mengisi kekosongan emosional yang dipenuhi oleh aktivitas one-night stand, masturbasi, dan berselancar di dunia internet untuk menikmati seks. Intinya, semua aktivitas yang merangsang pusat domain otak, memberikan euphoria, dan kepuasaan seksual.

Guna menentukan diagnosis, dibutuhkan evaluasi psikiatri terlebih dahulu. Sebab, menurut Dr Douglas Weiss, konselor The Heart to Heart Konseling Center di Colorado, terdapat berbagai jenis pecandu seks dengan beragam pemicu, mulai trauma seksual, kondisi neurologis, masalah keluarga, dan suasana hati atau gangguan kepribadian. Berikut ulasan Women’s Health tentang kecanduan seks.

Kecanduan seks dilarang bersentuhan dengan rangsangan seksual

Kecanduan seks diperlakukan seperti kecanduan lainnya. Tidak ada "substansi" yang terlibat, yang menjelaskan mengapa DSM (Diagnostik dan Statistik Manual of Mental Disorders) tidak mengenali kecanduan seks sebagai sebuah penyakit. Tetapi banyak rehabilitasi memperlakukan kecanduan seks sebagai ketergantungan kimia serta perilaku.

Pasien mengikuti "12-langkah" ideologi, yang melarang mereka berhubungan dengan stimulan seksual (misalnya pornografi) selama 90 hari—jumlah waktu yang biasanya diperlukan untuk bahan-bahan kimia otak menghentikan kecanduan.

Masturbasi dilarang!

Sama seperti seorang pemabuk yang diperintahkan untuk tidak pernah minum lagi, begitu juga dengan pecandu seks. Mereka dilarang untuk memuaskan diri sendiri dengan jalan masturbasi.

Seks, sepatutnya harus selalu menjadi pengalaman emosional (dengan pasangan yang penuh cinta), dan bukan untuk kepuasan seksual murni–one-night stand, pornografi, ataupun fantasi. Pasien diajarkan untuk berhubungan seks dengan pasangan resmi mereka, dan fokus pada sensualitas, bukan seksualitas.

Source: okezone.com

No comments:

Post a Comment