Fraksi Golkar dan Hanura meminta agar dilakukan Bank Century diaudit oleh lembaga independen seperti Price Waterhouse Coopers (PwC), Ernst & Young (E&Y), dan De Llyode and Touch.
Permintaannya tersebut karena pihaknya menilai penelusuran dana didasarkan pada data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), laporan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan investigasi lapangan yang menemukan adanya penyalahgunaan.
Senada dengan Bambang, anggota dari Fraksi Partai Hanura Akbar Faisal juga menuturkan bila diperlukan audit forensik oleh akuntan publik. "Perlu adanya forensik audit oleh akuntan publik. PwC atau E&Y," tegasnya.
Hal ini, lanjutnya karena banyaknya keganjilan terhadap sejumlah dana. Seperti dana dari nasabah Aminudin Rakhmat di Makassar dan PT Asuransi Jaya Proteksi. Serta pihaknya juga menemukan adanya aliran dana ke salah satu tim kampanye presiden waktu itu.
Oleh karena itu, Akbar mengaku jika dirinya mendapatkan ancaman. "Ini perlu saya sampaikan, sebab yang diancam bukan Akbar Faisal pribadi, tapi konstitusi. Sebab, saya bekerja atas amanat konstitusi," tukasnya.
Source: okezone.com
No comments:
Post a Comment